Rif'ah Ananda's BLOG

Kisah sederhana Rangga dan Cinta   Percaya atau tidak jodoh, maut, dan rezeki sudah ditentukan olehNya. Sederhana namun membuat sesak di dada, keduanya awalnya bisa mengatasi jarak yang menjulang antara New York dan Jakarta, namun itu bisa hancur sekitika saat sang Rangga menyatakan bahwa perpisahan adalah jalan keluar yang terbaik untuk mereka. Entah apa masalah yang sebenarnya, namun dengan kesesakan di dada sang Cinta tetap menerima apa yang dipinta Rangga, walau emosi dan cinta yang ia punya tak dapat lagi diungkapkannya. Sembilan tahun berpisah, awalnya masing-masing mereka mencoba untuk saling membenci agar tak ada lagi sesak di hati. Hingga akhirnya masing-masing mereka bertemu dengan orang-orang baru yang menawarkan ketulusan yang serupa seperti yang dulu dimiliki masing-masing mereka. Namun ketulusan tetaplah ketulusan, sekuat apa mereka berusaha menerima yang ada didepan mereka tapi tetap suara hati kecil selalu membuat mereka saling mengingat satu sama

Dalam hati kecilku, Aku selalu berharap aku akan menjadi pantas untuk selalu ada dalam do'amu. Walau entah kini kau seperti apa, bersama siapa, sedang dimana, dan berkegiatan di bidang apa. Sama sekali tak berani aku bertanya, Yang aku bayangkan kau sekarang sedang melakukan yang terbaik, selalu yang terbaik seperti yang dahulu aku lihat setiap harinya. Aku menghormatimu, semangat yang kau tularkan masih mengalir deras dalam langkah ku. Aku harap kemeja hitam itu menjadi penguatku tuk menselalukan berdo'a bukan malah berharap padamu. Maaf aku akan mengatakan bahwa aku tak akan menunggu. Aku hanya bisa melakukan apa yang bisa aku lakukan, hingga mungkin kau akan menepati janjimu untuk melihatku di sini setelah perjuanganku selesai di ujung waktu. Oh iya terimakasih telah menyapaku hari ini.. Sehat di sana ya,.. #Curahanan sahabat, dengan coklat klasiknya :)