ILMUAN BIOLOGI MUSLIM
|
Sebagai mana yang kita ketahui
banyak sekali ilmuan-ilmuan yang memebahas mengenai Ilmu biologi, baik itu
secara spesifik di satu bidang bagiannya maupun biologi secara umum. Berikut
ilmuan-ilmuan biologi muslim, yang mungkin kiprahnya tak banyak di ketahui
publik :
1.
Al-Jahiz
(781 M – 869 M) Ahli biologi Muslim yang pertama kali mengembangkan sebuah
teori evolusi.
Nama aslinya Abu Amr Usman bin Bahr
al-Kinani al-Fuqaimi al-Bashri, lebih dikenal dengan nama Al Jahiz ( الجاحظ), adalah seorang
ilmuwan terkenal keturunan Arab Negro dari Timur Afrika, dilahirkan di Basra
pada 781 M - 868 M. Al Jahiz dikenal sebagai penulis untuk : Prosa Arab, Sastra
Arab, Biologi, Zoologi, Sejarah,
Filsafat Islam awal, Psikologi Islam, Teologi (ajaran) Mu'tazilah dan Polemik
dalam politik-agama.
Kehidupan awal Al Jahiz tidaklah banyak yang
diketahui selain dari pada informasi mengenai keluarganya yang sangat miskin.
Al Jahiz pada awalnya dipekerjakan untuk menjual ikan di sepanjang salah satu
kanal air di Basra untuk membantu keluarganya. Namun, meskipun keuangan
keluarganya sulit tidak menghentikan semangat Al Jahiz untuk mencari
pengetahuan sejak masa mudanya. Cara yang digunakannya untuk mencari Ilmu
Pengetahuan diantaranya dengan rajin berkumpul dengan sekelompok pemuda di
masjid utama Basra yang biasa mendiskusikan berbagai subyek ilmu pengetahuan.
Dia juga rajin mengikuti berbagai kuliah yang dilakukan dari para ahli
filologi, leksikografi, dan puisi.
Selama rentang dua puluh lima tahun melanjutkan
studinya, Al Jahiz telah memperoleh pengetahuan besar tentang puisi Arab,
Filologi Arab, sejarah Arab dan Persia sebelum Islam, dan ia mempelajari
Alquran dan Hadis. Ia juga membaca buku-buku diterjemahkan dari para filsafat
Yunani dan Helenistik, khususnya
Aristoteles. Salah satu keberuntungan Al Jahiz dalam mencari ilmu ialah
karena dizaman itu, Khalifah Abbasiyah sedang dalam fase kebangkitan budaya dan
revolusi Intelektualitas, sehingga pendidikannya sangat difasilitasi
diantaranya dengan banyaknya buku yang tersedia, sehingga belajar segala hal
semakin mudah dilakukan.
·
KARIR
AL-JAHIZ
Di Basra, Al-Jahiz menulis artikel tentang
institusi kekhalifahan. Hal ini kemudian menjadi awal karirnya sebagai penulis.
Sejak itu, ia telah menulis dua ratus buku sepanjang hidupnya yang membahas
berbagai subyek termasuk tata bahasa Arab, zoologi,
puisi, leksikografi, dan retorika. Dia menulis sejumlah buku luar biasa, yang
dapat bertahan tiga puluh bertahan (ditinjau dari teknologi penulisan dizaman
itu, hal ini merupakan sesuatu yang sangat fantastis di zamannya).
Pada tahun 816 M, Al Jahiz pindah ke Baghdad
yang dikala itu merupakan ibukota kekhalifahan Islam Arab. hal ini awalnya
didasarkan atas kebijaksanaan Khalifah Abbasiyah yang mengumpulkan para ilmuwan
dengan mendirikan Rumah Kebijaksanaan sebagai pusat penelitian. Setelah ke
Baghdad, Al Jahiz kemudian pindah ke Samara dengan tujuan untuk mendapatkan
pembaca yang lebih banyak dan agar dapat lebih mengembangkan dirinya. Di Kota
inilah sejumlah besar buku-bukunya ditulis. Dikatakan bahwa Khalifah al-Ma'mun
pernah meminta Al Jahiz untuk mengajar anak-anaknya, tapi kemudian beliau
berubah pikiran ketika anak-anaknya takut akan kerusakan yang terjadi pada
matanya (جاحظ العينين), dikatakan
peristiwa inilah yang melatarbelakangi nama julukannya.
·
STRUGGLE
FOR EXISTENCE
Ilmuwan dari abad ke-9 M itu mengungkapkan
dampak lingkungan terhadap kemungkinan seekor binatang untuk tetap bertahan
hidup atau survive. Sejarah peradaban
Islam mencatat, Al-Jahiz sebagai ahli biologi pertama yang mengungkapkan teori
berjuang untuk tetap hidup alias struggle for existence. Untuk dapat
bertahan hidup, papar dia, mahluk hidup harus berjuang.
Sejak sekolah dasar hingga sekolah menengah atas,
semua pelajar di Indonesia telah diperkenalkan dengan rantai makanan saat belajar biologi. Namun, tahukah Anda bahwa ilmuwan pertama yang mengungkapkan teori
tentang rantai makanan itu adalah Al-Jahiz – ahli biologi Muslim? Teramat
banyak, pencapaian yang dihasilkan para sarjana Muslim yang disembunyikan oleh
peradaban Barat.
Al-Jahiz juga merupakan penganut awal
determinisme lingkungan. Dia berpendapat bahwa lingkungan dapat menentukan
karakteristik fisik penghuni sebuah komunitas tertentu. Menurut dia, asal
muasal beragamnya warna kulit manusia terjadi akibat hasil dari lingkungan
tempat mereka tinggal.
Al-Jahiz
pun tercatat sebagai ahli biologi pertama yang mencatat perubahan hidup burung
melalui migrasi.
Tak cuma itu, pada abad ke-9 M. Al-Jahiz sudah mampu menjelaskan metode
memperoleh ammonia dari kotoran binatang melalui penyulingan. Sosok dan
pemikiran Al-Jahiz pun begitu berpengaruh terhadap ilmuwan Persia, Al-Qazwini,
dan ilmuwan Mesir, Al-Damiri.
Berkat teori-teori yang begitu cemerlang, Al-Jahiz
pun dikenal sebagai ahli biologi
terbesar yang pernah lahir di dunia Islam. Ilmuwan yang amat kesohor di
kota Basra, Irak, itu berhasil menuliskan kitab Al-Hayawan (Buku tentang Hewan). Dalam kitab itu dia menulis
tentang kuman, teori evolusi, adaptasi,
dan psikologi binatang.
·
KITAB
AL-HAYAWAN

Dalam Kitab Al Hayawan, al-Jahiz adalah orang pertama yang mengeluarkan ide bahwa habitat hewan mempengaruhi kehidupan dan bentuknya, yang mana dikemudian hari hal ini menjadi teori dasar dari pembentukan Teori Evolusi Darwin dan merupakan hal yang tidak dapat dijawab oleh Charles Darwin). Al-Jahiz menganggap bahwa dampak lingkungan berpengaruh terhadap kemungkinan seekor binatang untuk bertahan hidup, dan hal pertama yang dilakukan ialah menggambarkan perjuangan untuk keeksistensiannya dari keberlangsungan seleksi alam semenjak nenek moyang hewan tersebut. Kesimpulan dari teori Al Jahiz tentang perjuangan untuk eksistensi dalam Kitab Al Hayawan telah diringkas sebagai berikut:
"Hewan harus berjuang
untuk eksistensinya (jenisnya), untuk sumber daya yang tersisa, untuk
menghindari dimakan dan untuk berkembang biak. Faktor lingkungan turut
mempengaruhi suatu organisme untuk mengembangkan karakteristik baru untuk
memastikan kelangsungan hidup jenisnya akan berubah menjadi spesiaes yang baru.
Hewan yang bertahan akan berkembang biak dan mewariskan karakteristik (hasil
perjuangan) mereka kepada keturunan. " (Gary Dargan, Intelligent Design,
Encounter, ABC)
Al-Jahiz juga yang pertama
untuk membahas tentang rantai makanan,
dan menulis contoh berikut dari rantai makanan: (Frank N. Egerton,
"Sejarah dari Ilmu Ekologi, Bagian 6: Ilmu Bahasa Arab - Asal-Usul
dan" Zoologi, Buletin Ecological Society of America, 2002 April: 142-146
[143] )
"Nyamuk akan pergi
mencari makanan mereka, yang mereka tahu secara naluri alamiah (insting) bahwa
darah adalah hal yang membuat mereka tetap hidup. Begitu mereka melihat gajah,
kuda nil atau hewan lain, mereka tahu bahwa kulit telah dibentuk untuk melayani
mereka sebagai makanan, dan jatuh di atasnya, mereka menusukan giginya sampai
dia yakin bahwa kedalamannya telah cukup untuk menghisap darah. Begitu juga
lalat, walaupun mereka hinggap pada berbagai jenis makanan, namaun pada
prinsipnya melakukan hal yang sama dengan nyamuk. Dan pada kesimpulannya, semua
hewan tidak bisa bertahan tanpa makanan, ada yang dengan berburu hewan dan ada
yang diburu. "
Pada abad ke-11, al-Khatib
al-Baghdadi menuduh Al-Jahiz telah menjiplak beberapa bagian dari Kitab Hewan
karya Aristoteles, (Peters, F. E., Aristotle and the Arabs: The Aristotelian Tradition
in Islam , New York University Press, NY, 1968.) tapi para ahli modern telah
menemukan bahwa pengaruh Aristoteles sedikit sekali dalam hasil karya Al Jahiz
(al-Baghdadi mungkin tidak begitu memahami dengan karya Aristoteles secara
mendalam) pada subjek. (Aristotle and the Arabs: The Aristotelian Tradition in
Islam by FE Peters", Bulletin of the School of Oriental and African
Studies, University of London 34 (1), p.). Secara khusus, bahkan dikatakan
bahwa Aristoteles tidak memilki pengaruh apapun dalam teori yang dikemukan Al
Jahiz Ide mengenai seleksi alam, determinisme lingkungan dan rantai makanan.
Ahli biologi Muslim lainnya
yang mengkaji tentang evolusi lainya adalah Al-Mashudi. Buah pikirnya
dituangkan dalam kitab Al-Tanbih wal Ishraq. Selain itu, ilmuwan lainnya yang
mengungkapkan teori evolusi bernama Ibnu Masikawaih.
Dalam kitabnya The Epistles of Ikhwan Al-Safa, dia mengungkapkan tentang bagaimana species berkembang ke dalam sapa, kemudian air, mineral, tanaman, hewan, dan seterusnya. Hasil karya Ibnu Masikawaih itu begitu populer di benua Eropa. Malah, terori evolusi itu telah memberi banyak pengaruh kepada Darwinisme. Bahkan, Jhon William Draper, ahli biologi Barat yang sezaman dengan Charles Darwin pernah berujar, ''Teori evolusi yang dikembangkan umat Islam lebih jauh dari yang seharusnya kita lakukan. Para ahli biologi Muslim sampai meneliti berbagai hal tentang anorganik serta mineral.''
Dalam kitabnya The Epistles of Ikhwan Al-Safa, dia mengungkapkan tentang bagaimana species berkembang ke dalam sapa, kemudian air, mineral, tanaman, hewan, dan seterusnya. Hasil karya Ibnu Masikawaih itu begitu populer di benua Eropa. Malah, terori evolusi itu telah memberi banyak pengaruh kepada Darwinisme. Bahkan, Jhon William Draper, ahli biologi Barat yang sezaman dengan Charles Darwin pernah berujar, ''Teori evolusi yang dikembangkan umat Islam lebih jauh dari yang seharusnya kita lakukan. Para ahli biologi Muslim sampai meneliti berbagai hal tentang anorganik serta mineral.''
2.
Abu
Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali merupakan seorang
pemikir yang multi talenta yang banyak menyumbangkan pemikirannya dalam ilmu
teologi, filsafat, astronomi, politik, sejarah, ekonomi, hukum, kedokteran, biologi, kimia, sastra, etika, musik,
maupun sufisme. Dia adalah teolog Islam, ahli hukum, ahli filsafat, kosmologi,
psikolog, maupun biologi. Dia
dilahirkan di Tus, Provinsi Khorasan, Persia dan hidup antara tahun 1058 hingga
1111. Al Ghazali yang sering disebut juga Algazel merupakan salah satu sarjana
yang paling terkenal dalam sejarah pemikiran Islam Sunni. Dia dianggap sebagai
pelopor metode keraguan dan skeptisisme. Salah satu karya besarnya berjudul
Tahafut Al Falasifah atau The Incoherence of the Philosophers. Dia berusaha
mengubah arah filsafat awal Islam, bergeser jauh dari metafisika Islam yang
dipengaruhi oleh filsafat Yunani kuno dan Helenistik menuju filsafat Islam
berdasarkan sebab-akibat yang ditetapkan oleh Allah SWT atau malaikat
perantara, sebuah teori yang kini dikenal sebagai occasionalism.
Keberadaan Al Ghazali telah diakui oleh sejarawan sekuler seperti
William Montgomery Watt yang menyebutnya sebagai Muslim terbesar setelah
Muhammad. Selain kesuksesannya dalam mengubah arah filsafat Islam awal
Neoplatonisme yang dikembangkan atas dasar filsafat Helenistik, Dia juga
membawa Islam ortodoks ke dalam ilmu tasawuf. Al Ghazali juga sering disebut
sebagai Pembuktian Islam, Hiasan keimanan, atau Pembaharu agama. Dalam buku
berjudul Historiografi Islam Kontemporer disebutkan, seorang penulis bernama Al
Subki dalam bukunya yang berjudul Thabaqat Al Shafiyya Al Kubra pernah
menyatakan, “Seandainya ada lagi nabi setelah Nabi Muhammad, maka manusianya
adalah Al Ghazali.” Hal ini menunjukkan tingginya ilmu pengetahuan dan
kebijaksanaan yang dimiliki Al Ghazali.
Pengaruh Al Ghazali baik dalam bidang agama maupun ilmu
pengetahuan memang sangat besar. Karya-karya maupun tulisannya tak pernah
berhenti dibicarakan hingga saat ini. Pengaruh pemikirannya tidak hanya
mencakup wilayah di Timur Tengah tetapi juga negara-negara lain termasuk
Indonesia dan negara barat lainnya. Para ahli filsafat barat lainnya seperti
Rene Descartes, Clarke, Blaise Pascal, juga Spinoza juga mendapatkan banyak
pengaruh dari pemikiran Al Ghazali.
Kebanyakan orang-orang mengenal pemikiran Al Ghazali hanya dalam
bidang teologi, fiqih, maupun sufisme. Padahal dia merupakan seorang ilmuwan
yang hebat dalam bidang ilmu biologi
maupun kedokteran. Dia telah menyumbangkan pemikiran dan jasa yang besar dalam
bidang kedokteran modern dengan menemukan sinoatrial node (nodus sinuatrial)
yaitu jaringan alat pacu jantung yang terletak diatrium kanan jantung dan juga
generator ritme sinus. Bentuknya berupa sekelompok sel yang terdapat pada
dinding atrium kanan, di dekat pintu masuk vena kava superior. Sel-sel ini
diubah myocytes jantung. Meskipun mereka memiliki beberapa filamen kontraktil,
mereka tidak kontraksi. Penemuan sinoatrial node oleh Al Ghazali ini terlihat
dalam karya-karyanya yang berjudul Al-Munqidh min Al-Dhalal, Ihya Ulum Al Din,
dan Kimia Al-Sa'adat. Bahkan penemuan sinoatrial node oleh Al Ghazali ini jauh
sebelum penemuan yang dilakukan oleh seorang ahli anatomi dan antropologi dari
Skotlandia, A. Keith dan seorang ahli fisiologi dari Inggris MW Flack pada
tahun 1907.
Sinoartrial node ini oleh
Al Ghazali disebut sebagai titik hati. Dalam menjelaskan hati sebagi pusat
pengetahuan intuisi dengan segala rahasianya, Al Ghazali selalu merumuskan hati
sebagai matabatin atau disebut juga inner eye dalam karyanya yang berjudul
Al-Munqidh min Al-Dhalal yang diterjemahkn oleh C. Field menjadi Confession of
Al Ghazali. Dia juga menyebut mata batin sebagai insting yang disebutnya
sebagai cahaya Tuhan, mata hati, maupun anak-anak hati. Kalu titik hati Al
Ghazali dibandingkan dengan sinoartrial node, maka akan terlihat bahwa titik
hati sebenarnya mempunyai hubungan erat dengan sinoartrial node. Dia
menyebutkan bahwa titik hati tersebut tidak dapat dilihat dengan alat-alat
sensoris sebab titik tersebut mikroskopis. Para ahli kedokteran modern juga
menyatakan sinoartrial node juga bersifat mikroskopis.
Al Ghazali menyebutkan titik hati tersebut secara simbolis sebagai
cahaya seketika yang membagi-bagikan cahaya Tuhan dan elektrik. Menurut gagasan
modern, dalam satu detik, sebuah impuls elektrik yang berasal dari sinoartrial
node mengalir ke bawah lewat dua atria dalam sebuah gelombang setinggi 1/10
milivolt sehingga otot-otot atrial dapat melakukan kontraksi.
Pada era modern ini para ahli anatomi menyatakan pembentukan
tindakan secara potensial berasal dari hati, yaitu kontraksi jantung yang
merupakan gerakan spontan yang terjadi secara independen dalam suatu sistem
syaraf. Dia juga menyatakan bahwa hati itu merdeka dari pengaruh otak dalam
karyanya yang berjudul Al-Munqidh min Al-Dhalal. Para pemikir modern banyak
yang mengatakan, suatu tindakan kadang terjadi melalui mekanisme yang tak
seorang pun tahu mengenainya. Namun Al Ghazali mengatakan, tindakan yang
terjadi melalui mekanisme yang tak diketahui tersebut sebenarnya disebabkan
oleh sinoartrial node. Dia juga menyatakan penguasa misterius tubuh yang
sebenarnya adalah titik hati tersebut, bukanlah otak. Al Ghazali tidak hanya menggambarkan dimensi
fisik sinoartrial node tetapi dia juga menggambarkan dimensi metafisik dari
sinoartrial node. Hal ini jauh berbeda dengan pandangan para pemikir sekuler
yang hanya mampu menggambarkan sinoartrial node secara fisik semata. Secara
metafisik, Al Ghazali menggambarkan sinoartrial node sebagai pusat pengetahuan
intuitif atau inspirasi ke-Tuhanan yang bisa berfungsi sebagi peralatan untuk
menyampaikan pesan-pesan Tuhan kepada hambanya. Namun orang yang bisa
memfungsikan sinoartrial node hanyalah orang yang telah mencapai penyucian diri
sendiri atau orang yang sangat beriman kepada Allah SWT.
Dukungan Al Ghazali terhadap pengembangan ilmu anatomi dan pembedahan
Selain menemukan sinoartrial node, Al Ghazali juga memberikan sumbangan lain dalam bidang kedokteran dan biologi. Catatan sejarah menyebutkan, tulisan-tulisan Al Ghazali diyakini menjadi pendorong bangkitnya kemauan untuk melakukan studi kedokteran pada abad pertengahan Islam, khususnya ilmu anatomi dan pembedahan. Dalam karyanya The Revival of the Religious Sciences, dia menggolongkan pengobatan sebagai salah satu ilmu sekuler yang terpuji (mahmud) dan menggolongkan astrologi sebagai ilmu sekuler yang tercela (madhmutn). Sehingga dia sangat mendorong orang-orang untuk memepelajari ilmu pengobatan. Saat membahas tentang meditasi (Tafakkur), dia menjelaskan anatomi tubuh pada sejumlah halaman bukunya secara rinci untuk menjelaskan posisi yang cocok guna melakukan kontemplasi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain menemukan sinoartrial node, Al Ghazali juga memberikan sumbangan lain dalam bidang kedokteran dan biologi. Catatan sejarah menyebutkan, tulisan-tulisan Al Ghazali diyakini menjadi pendorong bangkitnya kemauan untuk melakukan studi kedokteran pada abad pertengahan Islam, khususnya ilmu anatomi dan pembedahan. Dalam karyanya The Revival of the Religious Sciences, dia menggolongkan pengobatan sebagai salah satu ilmu sekuler yang terpuji (mahmud) dan menggolongkan astrologi sebagai ilmu sekuler yang tercela (madhmutn). Sehingga dia sangat mendorong orang-orang untuk memepelajari ilmu pengobatan. Saat membahas tentang meditasi (Tafakkur), dia menjelaskan anatomi tubuh pada sejumlah halaman bukunya secara rinci untuk menjelaskan posisi yang cocok guna melakukan kontemplasi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Al Ghazali juga membuat pernyataan yang kuat guna mendukung
orang-orang untuk mempelajari ilmu anatomi dan pembedahan dalam karyanya yang
berjudul The Deliverer from Error.
Dia menyebutkan, naturalis (al-tabi'yun) adalah sekelompok orang yang
terus-menerusmempelajari alam, keajaiban binatang dan tumbuhan. Mereka juga
sering terlibat dalam ilmu anatomi maupun pembedahan (ilm at-tashriih) dari
tubuh hewan. Melalui proses pembedahan itu mereka mampu merasakan keajaiban
rancangan Allah SWT dan kebijaksanaan-Nya serta keajaiban-Nya. Dengan ini
mereka dipaksa untuk mengakui Allah SWT merupakan Penguasa alam semesta dan
siapapun bisa mengalami kematian. Tidak seorang pun dapat belajar anatomi
maupun pembedahan dan keajaiban kegunaan dari bagian-bagian organ tubuh tanpa
mengetahui kesempurnaan desain ciptaan Allah yang berhubungan dengan struktur
(binyah) binatang maupun struktur manusia.
Dengan demikian, Al Ghazali
menganggap dengan mempelajari ilmu anatomi maka manusia akan sadar dengan
kehebatan Allah SWT yang Maha Agung sehingga hal itu membuatnya lebih
mendekatkan diri kepada sang Pencipta. Dukungan kuat Al Ghazali untuk memajukan
studi tentang anatomi dan pembedahan memberikan pengaruh yang kuat dalam
kebangkitan ilmu anatomi dan pembedahan yang mulai dilakukan oleh pada dokter
Muslim pada abad 12 dan 13. Sejumlah dokter sekaligus ilmuwan hebat Muslim yang
mulai mendorong kebangkitan ilmu anatomi dan pembedahan pada masa itu antara
lain Ibn Zuhr, Ibn al-Nafis, maupun Ibnu Rusyd.
3.
Abdulmalik bin Quraib Al-Asma'i
Abdulmalik
bin Quraib Al-Asma'i (Basra, 740-828) merupakan seorang ilmuwan bidang zoologi, botani, dan penjagaan hewan.
Tulisannya yang terkenal di antaranya
Kitab Ibil, Kitab Khalil, Kitab Wuhush, Kitab Sha, dan Kitab Khalqal Insan.
Buku terakhirnya tentang anatomi manusia
membuktikan pengetahuannya yang mendalam dan luas mengenai bidang tersebut.
Minat dalam pemuliaan/peternakan kuda dan unta mendorong kepada hasil kerja
ilmiah sistematik oleh orang Arab seawal abad ke-7. Ketika pemerintahan
Khalifah Umayyad, klasifikasi dan sifat hewan dan tumbuhan dikaji dan dicatat
oleh beberapa ilmuwan. Hasil kajian Al-Asmai amat popular dikalangan ilmuwan
pada abad ke-9 dan abad ke-10. Abdul Malik bin Quraib al-Asma’i ialah sarjana pertama yang mengkaji ilmu alam dan zoologi
(ilmu hewan). Beberapa buah pikirannya yang sangat terkenal mengupas
tentang hewan, yakni Kitab al-Khayhl,
yang membahas seluk beluk kuda. Selain
itu, ia juga menulis Kitab Al-Ibil yang mengupas tentang unta, Kitab ash-Sha’ tentang kambing,
dan Kitab al-Wuhush tentang hewan
liar. Abdul Malik juga mengkaji manusia
melalui Kitab Khalq al-Insan. Ia juga tercatat sebagai ilmuwan pertama yang
mempelajari anatomi manusia. Salah satu kitabnya yang sangat fenomenal adalah
Kitab al-Asma’i yang masih menjadi rujukan ilmuwan di Austria pada paruh kedua
abad ke-19 M.
4.
Al-Ghafiqi (wafat 1165 M)
“Dia
adalah ahli botani paling cerdas dimasanya” Bapak Biologi barat Goerge Sarton
memujinya. Al-Ghafiqi mengoleksi
berbagai macam jenis tumbuhan yang ia peroleh dari wilayah Spanyol dan
Afrika. Ia membuat catatan yang akurat yang menggambarkan jenis-jenis tumbuhan
yang ia koleksi.
Deskripsi-deskripsinya
diakui sebagai karya yag paling membanggakan yang pernah di buat seorang
muslim. Karyanya yang fenomenal berjudul Al-Adwiyah
Al-Mufradah, yang memberikan inspirasi kepada Ibnu Baitar untuk
mempelajari tumbuhan secara sederhana seperti yang dilakukan Al-Ghafiqi.
5.
Abu Bakar Al Baytar
Abu
Bakar Al Baytar Abu Muhammad Abdullah bin Ahmad ad-Din bin al-baitar al-Malaki
atau dikenal Abu Bakar Al Baytar wafat tahun 1340 adalah pengarang buku tentang
kedokteran hewan yang pertama dan
Menyusun buku ramuan obat-obatan untuk berbagai penyakit. Beliau adalah Sarjana
Kedokteran hewan, farmakologi dan botani.
Buku-bukunya : al-Mugni fi al-Adwiya'
al-Mufradat dan al-Jami' Ii Mufradat al-Adwiya' wa al-Agdiya'. Lahir di
kota Andalusia dari Málaga pada akhir abad ke-12, ia belajar botani dari ahli
botani Málagan Abu al-Abbas al-Nabati
dengan siapa ia mulai mengumpulkan tanaman di dalam dan sekitar Spanyol.
Al-Nabati bertanggung jawab untuk mengembangkan metode ilmiah awal,
memperkenalkan teknik empiris dan eksperimental dalam pengujian, deskripsi dan
identifikasi berbagai materia medica, dan memisahkan terverifikasi laporan dari
yang didukung oleh tes aktual dan observasi.
Pendekatan seperti demikian diadopsi oleh Ibn al-Baitar.
Pada 1219, Ibn al-Baitar meninggalkan Málaga untuk bepergian di dunia Islam untuk
mengumpulkan tanaman. Ia pergi dari pantai utara Afrika sampai Anatolia.
Stasiun utama dia berkunjung termasuk Bugia, Konstantinopel, Tunis, Tripoli,
Barqa dan Adalia. Setelah 1224, ia masuk dinas al-Kamil, seorang Sultan
Ayyubiyah, dan ditunjuk sebagai kepala dukun. Pada 1227 al-Kamil diperpanjang
dominasi ke Damaskus, dan Ibn al-Baitar menemaninya ada yang memberinya
kesempatan untuk mengumpulkan tanaman
di Suriah.
Penelitiannya pada tanaman diperpanjang atas wilayah yang
luas, termasuk Saudi dan Palestina. Ahli botani sekaligus obat-obatan terhebat
di Spanyol pada abad pertengahan ini. Mengoleksi dan memeberi catatan atas 1.400 jenis tanaman obat yang ia
peroleh saat menjelajahi pesisir Mediteranian dari Spanyol hingga ke Suriah. Dia
meninggal di Damaskus pada 1248.
6.
Kamaluddin Ad Damiri Muhammad bin
Musa bin Isa Kamal ad-Din ad-Damiri
Ilmuan
yang wafat tahun 1450; mengembangkan system taksonomi/ klasifikasi khusus ilmu hewan dan buku tentang kehidupan
hewan. Beliau seorang Ilmuwan Kedokteran hewan dan pertanian. Bukunya
'Hayah al-Hayawan' memaparkan tentang nama hewan, watak dan tingkah lakunya,
serta pemakaian nama hewan itu dalam hadis dan syair Arab.
7.
Abu Zakariya Yahya Ibnu Muhammad Ibnu Al-Awwan (12 M)
Ahli
botani terkemuka dari Sevilla,Spanyol. Banyak terilhami oleh Al-Ghafiqi,ia
menuli buku berjudul Al-Filalah(Risalat islam terpenting dalam ilmu perkebunan
pada abad 15 M). Dalam kitab ini dikupas segala gejala,nama penyakit tanaman,jenis tanah dan perbedaan jenis pupuk.
8.
Ibnu
Nafis
Ibnu
Nafis atau Ibn Al-Nafis Damishqui, merupakan orang pertama yang secara
akurat mendeskripsikan peredaran darah
dalam tubuh manusia (pada 1242). Penggambaran kontemporer proses ini telah
bertahan. Khususnya, ia merupakan orang
pertama yang diketahui telah mendokumentasikan sirkuit paru-paru. Secara
besar-besaran karyanya tak tercatat sampai ditemukan di Berlin pada 1924. Dia
lahir di Damaskus (kini wilayah Suriah) tahun 1210 dan meninggal di
Kairo (kini wilayah Mesir), 17 Desember 1288 pada umur 77/78 tahun)
9.
Ibnu
Sina
Ibnu
Sina (1037) dikenal oleh barat dengan nama Aveciena; ilmuwan
ensiklopedi, dokter, psikolog, penulis kaidah kedokteran modern (dipakai
sebagai referensi ilmu kedokteran barat), menulis buku tentang fungsi organ tubuh, meneliti penyakit TBC,
Diabetes dan penyakit yang ditimbulkan oleh efek fikiran.
10.
Al Ibadi
Al Ibadi
(873); pengarang buku tentang anatomi
mata, otak dan syaraf optik, permasalahan pada mata.
·
Nb :
BOTANI
Ilmu yang mempelajari tentang seluruh aspek biologi dalam bidang tumbuh-tumbuhan. Botani, mengalami puncak kejayaan di Spanyol. Saat itu, Spanyol termasuk kedalam wilayah kekhalifahan. Tak heran,bila peradaban islam di Eropa itu,banyak melahirkan ahli-ahli botani terkemuka di Dunia. Diantaranya seperti yang telah di jelaskan diatas. Berkat ketajaman observasi dan penelitiannya,para ahli berhasil menemukan perbedaan jenis tumbuhan seperti pohon palem dan pohon rami. Ketertarikan para ahli botani terhadap ilmu ini,membawa mereka menjelajahi dunia bahkan mengarngi ganasnya samudera. Mereka datang untuk mengeksplorasi,mengamati bahkan menemukan tumbuhan-tumbuhan langka. Lalu mereka mengklasifikasikan tumbuhan-tumbuha tersebut berdasarkan habitat dan proses pengembangbiakkannya. Dengan begitu,mekanisme tumbuhnya bisa diketahui.
Ilmu yang mempelajari tentang seluruh aspek biologi dalam bidang tumbuh-tumbuhan. Botani, mengalami puncak kejayaan di Spanyol. Saat itu, Spanyol termasuk kedalam wilayah kekhalifahan. Tak heran,bila peradaban islam di Eropa itu,banyak melahirkan ahli-ahli botani terkemuka di Dunia. Diantaranya seperti yang telah di jelaskan diatas. Berkat ketajaman observasi dan penelitiannya,para ahli berhasil menemukan perbedaan jenis tumbuhan seperti pohon palem dan pohon rami. Ketertarikan para ahli botani terhadap ilmu ini,membawa mereka menjelajahi dunia bahkan mengarngi ganasnya samudera. Mereka datang untuk mengeksplorasi,mengamati bahkan menemukan tumbuhan-tumbuhan langka. Lalu mereka mengklasifikasikan tumbuhan-tumbuha tersebut berdasarkan habitat dan proses pengembangbiakkannya. Dengan begitu,mekanisme tumbuhnya bisa diketahui.
Pada masa itu,para ahli
botani muslim sudah berhasil menemukan cara-cara pengembangbiakkan tanaman,baik
melalui pembenihan,pembibitan,pemotongan tangkai,bahkan yang tumbuh melalui
prose salami dan pembelahan sel. Mereka berhasil mengembangkan ilmu botani
jauh sebelum ilmuwan barat melakukannya.
Howard R Turner dalam bukunya Science Medieval Islam mengungkapkan penemuan-penemuan besar para ilmuwan islam dalam bidan botani,telah member manfaat secara langsung pada ilmu farmasi dan farmakologi. Dan itu langsung berkembang di Dunia Islam secara tak terduga. Goerge Sarton,Ahli biolegi yang dikenal sebagai bapak biologi barat,mengatakan bahwa perkembangan pertanian dan hortikultura,merupakan salah satu warisan paling berharga yang ditenumkan umat islam dalam bidan Botani.
Howard R Turner dalam bukunya Science Medieval Islam mengungkapkan penemuan-penemuan besar para ilmuwan islam dalam bidan botani,telah member manfaat secara langsung pada ilmu farmasi dan farmakologi. Dan itu langsung berkembang di Dunia Islam secara tak terduga. Goerge Sarton,Ahli biolegi yang dikenal sebagai bapak biologi barat,mengatakan bahwa perkembangan pertanian dan hortikultura,merupakan salah satu warisan paling berharga yang ditenumkan umat islam dalam bidan Botani.
:) like it
BalasHapusmakasih mba farah...
BalasHapussering-sering berkunjung yaa, hehe salam ukhwah :)
Alhamdulillah amat bermanfaat.. :)
BalasHapusmakasih gan infonya dan semoga bermanfaat
BalasHapusmantap bos artikelnya dan sangat menarik
BalasHapussalam kenal pak, dan semoga bertambah sukses
BalasHapusbagus mas untuk infonya dan salam kenal
BalasHapusBetul....setuju sama komen2 diatas. Kita umat muslim harus sering2 belajar sejarah islam n ngajarin ke anak2 kita tentang tokoh2 muslim.
BalasHapusBetul....setuju sama komen2 diatas. Kita umat muslim harus sering2 belajar sejarah islam n ngajarin ke anak2 kita tentang tokoh2 muslim.
BalasHapus** BANJIR BANJIR BANJIR UANG DI MEJA **
BalasHapusVIPbandarQ - YOUR No #1 BandarQ Online Indonesia
----------------------------------------------
Menyediakan 7 Jenis Permainan TerFAVORIT
BANDAR Q | ADU Q | DOMINO QQ | POKER | CAPSA SUSUN | Bandar Poker | Sakong (New Game) ----------------------------------------------
Di Dukung 5 Bank Ternama di INDONESIA
BCA - MANDIRI - BRI - BNI - DANAMON
----------------------------------------------
Bonus Terbesar di VIPbandarQ
1. Bonus Refferal TANPA SYARAT
2. Bonus Rolligan TIAP MINGGU
----------------------------------------------
Selalu Ada Kejutan Untuk Member VIPBANDARQ
----------------------------------------------
Gabung Sekarang Juga dan Raih Kemenangan Puluhan Juta Setiap Hari
CS ONLINE 24/7
BBM : 55AB0E6C
INSTAGRAM : VIPBANDARQORG
SKYPE : VIPBANDARQ
FACEBOOK : VIPBANDARQ
www. VIPBANDARQ. org