Anatomi dan Histologi Hewan




       I.            ANATOMI HEWAN
A.    Definisi
Anatomi berasal dari bahasa Yunani ἀνατομία anatomia, dari anatemnein, yang berarti memotong, anatomi adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, anatomi dapat diartikan sebagai ilmu yang melukiskan letak dan hubungan bagian-bagian tubuh manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan.

Jadi dapat dikatakan bahwa, Anatomi hewan berarti penjelasan tentang struktur atau organ tubuh bagian dalam hewan beserta organisasinya.
B.     Contoh Struktur Anatomi Hewan  Katak (amphibi)
Pada bagian dalam tubuh (anatomi) katak tampak organ-organ sebagai berikut:
·         jantung yang terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikel
·         paru-paru
·         hati
·         lambung
·         ovarium
·         saluran telur
·         usus halus
·         usus besar
·         kantong urine
·         rongga mulut
·         farings
·         laring
·         kantung empedu
·         pangkreas
·         lubang hidung
·         trakea
·         bronkus
·         ginjal, dll.
Sesuai pengertian anatomi di atas, bahwa organ-organ dalam dalam suatu hewan (anatomi) memiliki organisasi, dalam hal ini organisasi di sana diartikan ; bergabungnya organ-orgaan yang membentuk suatu system dengan fungsi tertentu. Adapun Sistem organ pada katak (Amfibi) sendiri adalah sebagai berikut :
·         Sistem pencernaan
Sistem pencernaan pada katak meliputi bagian saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan katak secara berturut-turut adalah rongga mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar dan kloaka. Kelenjar pencernaan katak meliputi hati, kantung empedu, dan pangkreas.
·         Sistem pernafasan
Katak memiliki sepasang paru-paru berupa kantung elastic yang tipis. Mekanisme paru-paru terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Keduanya dengan mulut tertutup. Katak memiliki tulang-tulang rusuk dan rongga badan. Mekanisme pernafasannya diatur oleh otot-otot tulang bawah dan perut yang saling berhubungan satu sama lain. Paru-paru divertilasi dengan pompa tekan. Kelenjar paru-paru tiulah terutama penyebab udara keluar. Amphibi menambah respirasi paru-paru dengan pertukaran gas melalui kulitnya yang tipis dan basah. Sebagian besar CO2 dikeluarkan melalui kulit karena laju vertilasi paru-paru tidak cukup untuk membawa keluwar.
Pada stadium larva katak bernafas dengan insang, sedangkan dewasanya bernafas dengan paru-paru dan kulit. Adapun ketika katak bernafas dengan paru-paru, organ yang dipergunakan adalah lubang hidung, farings, trakea, bronkus, alveolus, bronkeolus, dan paru-paru. Sedangkan ketika bernafas dengan menggunakan kulit, oksigen masuk melalui kapiler-kapiler darah, baik saat dia air maupun saat di darat.
·         Sistem reproduksi
Alat kelamin jantan terdiri atas sepasang testis yang menghasilkan spermatozoid. Sedangkan alat kelamin betina terdiri atas sepasang ovarium yang menghasilkan sel telur (ovum).
·         Sistem Ekskresi        
Amphibi memiliki alat ekskresi berupa ginjal mesonefros. Pada katak jantan saluran ginjal bersatu dengan saluran kelamin. Sebaliknya pada katak betina saluran ginjal dan saluran kelamin terpisah. Ginjal amphibi berhubungan dengan ureter di vesika urinaria.
·         Sistem sirkulasi
Sistem peredaran darah atau sirkulasi pada katak terdiri atass jantung beruang 3; 2 atrium dan 1 ventrikel, arteri, vena, sinus, venosus, kelenjar limfa, dan cairan limfa.
    II.            Histologi Hewan
A.  Definisi
Histologi adalah bidang biologi yang mempelajari tentang struktur jaringan secara detail menggunakan mikroskop pada sediaan jaringan yang dipotong tipis. Histologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis.
B.  Klasifikasi histologis jaringan hewan.
1.      Jaringan Embrional
Jaringan embrional merupakan jaringan muda yang sel-selnya selalu mengadakan pembelahan. Merupakan hasil pembelahan sel zigot.
2.      Jaringan Epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh, atau permukaan saluran tubuh hewan. Macam-macam jaringan epitel :
ü  Berdasarkan  fungsi

v Epitel pelindung, untuk melindungi jaringan yang terdapat dibawahnya.
v Epitel kelenjar, untuk sekresi.
a) Kelenjar eksokrin.
b) Kelenjar endokrin
v Epitel penyerap, untuk penyerapan.
v Epitel indra, untuk menerima rangsangan dari luar.

ü  Berdasarkan bentuk dan susunan

v Epitel pipih selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk pipih.
v Epitel pipih berlapis banyak, terdiri atas banyak sel dan lapisan bagian luarnya dibentuk oleh sel-sel berbentuk pipih.
v Epitel kubus selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk kubus.
v Epitel silindris selapis, terdiri atas satu lapis sel berbentuk silindris.

3.      Jaringan Otot
Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Pada Vertebrata dikenal 3 macam jaringan otot, yaitu :

ü  Otot polos
Mempunyai miofibril yang homogen, merupakan otot tidak sadar, terdapat pada dinding saluran pencernaan dan dinding pembuluh darah.
ü  Otot lurik
Mempunyai miofibril yang heterogen, merupakan otot sadar berinti lebih dari satu yang terletak di bagian pinggir, terdapat pada rangka.
ü  Otot jantung
Mempunyai miofibril yang heterogen, tetapi tergolong dalam otak tak sadar, serabut-serabut ototnya dapat becabang-cabang, intinya satu terletak di tengah-tengah.
4.      Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Jaringan saraf berfungsi untuk mengatur dan mengoordinasi segala aktifitas tubuh. Ada tiga macam sel saraf, yaitu sel saraf motorik, sel saraf sensorik, dan sel saraf penghubung. Jaringan saraf terdapat diotak, sum-sum tulang belakan, dan di urat saraf.
C.  Mikroteknik
Dalam melakukan praktikum Histologi hewan yang juga terkait dengan anatomi hewan, ada satu ilmu yang mempelajari pembuatan preparat yang akan di gunakan sebagai objek pada praktikum anatomi dan histology hewan. Ilmu tersebut dinamakan dengan Mikroteknik.
Adapun langkah dalam pembuatan preparaat atau sediaan secara garis besar adalah sebagai berikut :
1.      Dilakukan operasi, biopsi, atau autopsi.
2.      Jaringan yang diambil kemudian diproses dengan fiksatif yang akan menjaga agar sediaan tidak akan rusak (bergeser posisinya, membusuk, atau rusak). Fiksatif yang paling umum digunakan adalah formalin (10% formaldehida yang dilarutkan dalam air).
3.      Sampel jaringan yang telah terfiksasi direndam dalam cairan etanol (alkohol) bertingkat untuk menghilangkan air dalam jaringan (dehidrasi).
4.      Sampel dipindahkan ke dalam toluena untuk menghilangkan alkohol (dealkoholisasi).
5.      Memasukkan sampel jaringan ke dalam parafin panas yang menginfiltrasi jaringan.
6.      Proses berlangsung selama 12-16 jam. Jaringan yang awalnya lembek akan menjadi keras sehingga lebih mudah dipotong menggunakan mikrotom.
7.      Pemotongan dengan mikrotom, pemotongan ini akan menghasilkan lapisan dengan ketebalan 5 mikrometer.
8.       Diletakkan di atas kaca objek untuk diwarnai.
 III.            Contoh Metode praktikum mengenai tikus
A.  Tujuan
1.    Dapat melakukan proses pembedahan dengan benar
2.    Mengetahui bentuk dari organ bagian dalam (anatomi) tikus
3.    Mengamati sel-sel tikus melalui mikroskop
B.  Alat dan bahan
1.    preparat                         
2.    Mikroskop
3.    Papan bedah
4.     pisau bedah (scope)
5.     tissu
6.     sarung tangan
7.     jarum pentul
8.     Piset
C.  Langkah kerja
1.    siapkan hewan yang akan diamati(tikus)
2.    Bius tikus tersebut dan letakkan pada papan bedah
3.    Bedah perut tikus tadi dan diangkat dari jaringan bawahnya dengan scapel (pisau bedah)
4.    Potong ke lateral mengikuti arcus costarum
5.    Bersihkan bagian-bagian yang menutupi organ
6.    Dan diamati dan digambar organ-organ bagian dalamnya
7.    Dislokasi bagian lehernya
8.    Amati pada bagian caput,cervix,truncus,cauda,squama dengan mikroskop
9.    Dan gambarkan hasil yang sudah diamati pada mikroskop
 IV.            Kesimpulan
Dalam hal pembahasan mengenai anatomi dan histology hewan, dapat dikatakan keduanya saling berkaitan, jika dilihat dari sudut teknik praktikum keduannya sama-sama mengamati bagian dalam dari hewan, hanya saja cakupan anatomi hewan lebih luas dari pada cakupan histology hewan yang hanya menjelaskan jaringan yang merupakan struktur bagian dalam dari hewan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Jepang Gaul di Internet

Jikoshoukai perkenalan diri (Bahasa Jepang)

♣Aisatsu♣ (Ucapan Slam dalam Bahasa Jepang)