Fiksi : Disini bikan tempatku untuk cemburu!
"Mbak lelaki itu jahat ya!!!"
"Loh kenapa dik?"
"Entahlah mbak"
***
Berlalu begitu saja, itulah aku yang selalu berkeluh kesah kepada perempuan yang sedang mengandung itu. Ya dia mbakku, aku amat tau kalau dia pun mempunyai seabrek fikiran, karena itulah aku tak mau menambahnya dengan curhatan yang mungkin gak jelas.
"Aku cemburu mbak" dengan lirih kukeluarkan kalimat itu sembari terduduk dibalik pintu yang sebulumnya ku sengaja kunci agar mbak ku tak ikutan masuk hanya karena khawatir dengan ku.
Perlahan, beringsut-ingsut ku paksakan badanku tuk mau pindah kesebuah meja kecil di sudut kamar, ungu warnanya tapi sudah kusam dimakan zaman, atau mungkin kusam karna telalu banya menampung tangisan. Tak lama ku pun menulis sebuah kalimat Laki-laki itu aneh! entahlah, ku juga tak mengerti mengapa aku bisa menuliskan hal yang gak penting itu di buku kebanggaan ku, buku diary namanya juga berwarna ungu tentunya.
"Dik kamu kenapa?" suara iu terdengar jelas di balik pintu. Aku hanya diam dan lagi tanpa ku sadari aku bergumam, "aku cemburu mbak". "Dik buka pintunya mbak mau masuk.." suara itu memecah lamun ku yang tak sengaja berguman, "astaghfirullah" ungkapku lirih, "Dikkk" suaranya semakin kencang kali ini sembari ketukan ketukan pintu, "Iya mbak, sebentar" jawabku tergesa.
***
Pagi yang cukup cerah, walau mendung sesekali datang dengan sengaja tuk mengubah warna langit. Tak mengapalah ungkapku dalam hati, dengan riang ku pun terus berjalan sembari menebar senyuman, walau terkadang nafasku sempat tersengal-senggal karena menaiki tangga yang cukup tinggi.
Sesampai di tempat yang ku tuju, pemangdangan abu-abu itu datang lagi, pemandangan dimana ku melihat ia yang beberapa saat yang lalu sering menyanjungku, ia yang beberapa saat yang lalu selalu membuat tersenyum dan megeluarkan gelak tawa, dan ia yang beberapa saat yang lalu membuat hatiku dag dig dug tak kariuan sedang bersenda gurau bersama seseorang. Sontak hatiku langsung sensitif melihatnya, tapi ku tajamkan hatiku, ku percayakan diriku mengingat semua nasihat perempu
an tadi malam. Ya aku ingat pesan mbakku, dengan hati yang penuh kepercayaan diri, ku lemparkan senyumkumkepada mereka berdua, seraya bergumam denga tegas, "DI SINI BUKAN TEMPATKU UNTUK CEMBURU!!":)
By : Rif'ah Ananda
Komentar
Posting Komentar